Keluarga mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, telah meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim pencari fakta terkait hilangnya Tomi. Permintaan ini disampaikan oleh keluarga Tomi saat mereka mengunjungi Gedung Bareskrim Polri pada Rabu (14/5). Adik kandung Tomi, Monterry Marbun, berharap tim pencari fakta independen dapat menyelidiki peran Kapolres dan anggota Polres Teluk Bintuni dalam kasus tersebut.
Menurut Monterry, keluarga belum menerima hasil dari Biro Paminal yang seharusnya sudah membentuk tim pencari fakta yang turun ke Teluk Bintuni. Dia menekankan pentingnya Mabes Polri untuk mengusut kasus ini secara transparan. Menurutnya, operasi Alfa Bravo Moskona 2025 yang melibatkan 510 personel tidak berjalan efektif karena pencarian tidak dilakukan di titik terakhir di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat.
Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan di lokasi yang berjarak 8 kilometer dari titik hilangnya Tomi, yang membuat Monterry merasa bahwa upaya pencarian tidak bermanfaat. Meskipun Polda Papua Barat telah resmi menutup operasi pencarian terhadap Iptu Tomi, namun keluarga masih menuntut kejelasan atas keberadaan Tomi. Johnny, juru bicara keluarga, menyatakan bahwa cuaca ekstrem, keterbatasan akses komunikasi, dan ancaman dari binatang buas telah menghambat upaya pencarian. Meskipun demikian, para penyelamat tetap berkomitmen untuk terus mencari informasi baru yang dapat membantu dalam penyelidikan lebih lanjut.