Penyebaran Tuberkulosis di Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Pada Januari-Mei 2025, jumlah kasus Tuberkulosis di Sumut mencapai 18.411 kasus. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Novita Saragih. Menurut Novita, estimasi total kasus Tuberkulosis yang ditargetkan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk tahun 2025 di Sumatera Utara adalah sekitar 74.297 kasus, dengan sekitar 25 persen dari jumlah tersebut telah terdeteksi hingga saat ini.
Kasus Tuberkulosis ditemukan melalui penyuluhan dan skrining aktif di berbagai fasilitas kesehatan termasuk sekolah, pesantren, dan lapas/rutan. Novi juga menekankan bahwa kelompok usia produktif menjadi yang paling terdampak, khususnya di Kota Medan, yang mencatat angka penularan yang cukup tinggi. Kontak erat dengan pasien yang terinfeksi, terutama di lingkungan rumah, menjadi salah satu faktor penyebaran Tuberkulosis.
Namun, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan diri terhadap penyakit ini masih tergolong rendah, menyebabkan banyak kasus terlambat didiagnosis dan diobati. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Sumatera Utara terus mendorong penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta penggunaan masker sebagai langkah pencegahan utama.
Novita juga menjelaskan bahwa saat ini belum ada informasi resmi dari Kementerian Kesehatan terkait kebijakan atau arahan terbaru untuk uji coba vaksin TBC Bill Gates di Sumut. Hal ini menunjukkan perlunya kerja sama yang lebih besar dan kesadaran masyarakat untuk memerangi penyebaran Tuberkulosis di Sumatera Utara.
