Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nusa Tenggara Barat, Dian Sandi Utama, telah memenuhi panggilan polisi terkait tudingan ijazah palsu yang dilaporkan oleh Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Dalam penjelasannya, Dian Sandi menyatakan keterbukaannya terhadap pihak kepolisian dan percaya bahwa semua ini akan diselesaikan dengan profesionalisme. Dia juga membeberkan alasan di balik mengunggah foto ijazah Jokowi yang diunggahnya pada 1 April 2025, dengan tujuan membela mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dari tudingan ijazah palsu.
Dalam klarifikasinya, Dian Sandi menegaskan bahwa tindakannya tersebut tidak didasari oleh arahan dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, melainkan atas inisiatif pribadi. Dia merasa terpanggil untuk melawan tuduhan yang dialamatkan kepada Jokowi. Polisi sendiri telah mengagendakan pemeriksaan terhadap Dian Sandi sebagai saksi terkait laporan tudingan ijazah palsu dari Jokowi.
Pemeriksaan dilakukan pada Senin, 19 Mei 2025, dengan detail masih belum dijelaskan lebih lanjut oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi. Dian Sandi sendiri sepakat untuk melawan tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan menegaskan bahwa segala tindakannya dilakukan secara independen tanpa adanya instruksi dari pihak manapun.
