Yuki Tsunoda, pembalap Red Bull Racing, terlibat bentrokan dengan Franco Colapinto dari tim Alpine dalam sesi latihan bebas di Imola pada Jumat (16/5/2025). Gestur marah yang ditunjukkan Tsunoda karena merasa dihalangi memicu kemarahan penggemar Colapinto yang melontarkan cacian, beberapa di antaranya bernada rasis, melalui Instagram. Sebelumnya, Colapinto telah mewanti-wanti para penggemar untuk memperlakukan pembalap lain dengan hormat dan mengakui bahwa Tsunoda berhak merasa marah.
Alpine, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya menghormati pembalap sebagai individu dengan perasaan, keluarga, teman, dan orang yang dicintai di balik kecemerlangan mereka di lintasan. Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, menggarisbawahi nilai-nilai olahraga motor yang didasari oleh kompetisi, semangat, dan komitmen yang seharusnya tidak berubah menjadi pelecehan atau kebencian.
Selama akhir pekan, Jack Doohan, yang menggantikan Colapinto di Alpine, juga menggarisbawahi perlunya penghentian pelecehan terhadap dirinya dan keluarganya. Doohan menghadapi gelombang pelecehan dari sebuah akun parodi di media sosial yang menyebarluaskan konten mengejek kakaknya, Mick, terkait kecelakaan Colapinto saat kualifikasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menghargai dan menghormati para pembalap serta memastikan bahwa semangat olahraga menghasilkan persatuan daripada perpecahan.
