Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sedang dalam perjuangan melawan kanker prostat agresif yang telah menyebar ke tulangnya. Kabar ini disampaikan melalui pernyataan resmi dari kantor pribadi Biden dan menjadi sorotan media internasional. Meskipun diagnosis yang didapat menunjukkan tingkat keparahan yang tinggi, namun jenis kanker ini masih responsif terhadap hormon, memberikan harapan untuk pengobatan yang efektif.
Kanker prostat sendiri adalah jenis kanker yang mengenai kelenjar prostat, yang umumnya tak menimbulkan gejala pada tahap awalnya. Namun, ketika gejala muncul, salah satunya adalah gangguan saat berkemih. Deteksi dini merupakan kunci dalam penanganan kanker prostat, dimana dengan penanganan yang tepat waktu, peluang kesembuhan dapat meningkat.
Beberapa faktor risiko yang berpotensi meningkatkan kemungkinan terkena kanker prostat antara lain usia, obesitas, riwayat keluarga, serta pola makan yang tidak sehat. Kanker prostat juga menempati posisi kelima sebagai jenis kanker yang paling banyak dialami oleh pria di Indonesia. Pengobatan kanker prostat sangat tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan pasien, dengan beberapa opsi pengobatan seperti operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan lainnya.
Meskipun belum ada cara pasti untuk mencegah kanker prostat, mengadopsi gaya hidup sehat seperti pola makan yang baik, olahraga rutin, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini. Kehadiran Joe Biden di dunia politik global dan masa tua yang dia alami menambah sorotan terhadap kondisinya, namun harapan tetap terbuka lebar dengan kemajuan teknologi medis dan pengobatan kanker yang terus berkembang.