Program Sekolah Rakyat (Community School) merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, terutama untuk anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin. Program pendidikan dasar ini terintegrasi dengan program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Keluarga untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Selama forum publik “Double Check”, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyoroti pentingnya sinergi antara berbagai program ini. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto menugaskan mereka untuk menangani kemiskinan secara langsung berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrim dan kemiskinan umum.
Untuk mengatasi tantangan besar ini, Kementerian Sosial tidak bisa bekerja sendirian. Diperlukan koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Sebagai contoh, kasus seorang anak bernama Naila di Makassar yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo menjadi sorotan dalam acara tersebut. Naila tinggal di rumah sederhana dan memiliki berbagai tantangan. Namun, dengan koordinasi yang baik antara berbagai pihak termasuk kementerian, Naila dan keluarganya dapat memperoleh dukungan yang mereka butuhkan.
Pemerintah fokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi kemiskinan. Selain itu, program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga menjadi prioritas untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Sekolah Rakyat juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ini dengan rencana pembukaan 65 sekolah baru bulan depan dan peningkatan jumlah sekolah menjadi 100 pada akhir tahun.
Koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai lembaga penting dalam menyukseskan program-program pemberdayaan ini. Isu-isu seperti akses lahan, infrastruktur, dan izin harus diselesaikan secara bersama-sama. Melalui kerja sama lintas lembaga dan keseriusan dalam menangani persoalan kemiskinan, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.