Saat mendekati Muktamar PPP, manuver yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, mendapat respons negatif dari kader PPP. Salah satu di antaranya adalah ketua DPC PPP Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Abdul Madjid Nampira. Dia menyindir tindakan Romahurmuziy yang terlihat menukarkan partai demi kepentingan pribadi dalam menghadapi Muktamar PPP. Menurut Abdul Madjid, hal ini membuat PPP tampak seperti tidak memiliki harga diri dan terlalu mudah dimanfaatkan oleh Romahurmuziy. Dia mengingatkan Romahurmuziy untuk tidak membuat narasi yang merugikan citra PPP di mata masyarakat. Para kader di daerah telah berjuang keras untuk mengembalikan nama baik partai tanpa pamrih. Madjid tidak setuju dengan manuver Romahurmuziy yang dinilai merugikan PPP demi memilih ketua umum partai berwarna hijau. Menurutnya, Romahurmuziy gagal memimpin PPP dan menciptakan keributan yang menyebabkan perpecahan di internal partai. Ketika Romahurmuziy masih memimpin PPP pada tahun 2019 dan tertangkap oleh KPK, itu merupakan awal dari kehancuran dan kegagalan PPP. PPP kehilangan 20 kursi di DPR karena Romahurmuziy, menurut Madjid. PPP juga terkena dampak negatif akibat aksi Romahurmuziy. Sebelumnya, Romahurmuziy pergi ke Makassar untuk membujuk Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, agar bersedia maju sebagai Ketua Umum PPP.
Rommy Obral Jabatan Ketum, Abdul Madjid Singgung Kegagalan PPP
