Pencapaian penting dalam strategi ketahanan pangan Indonesia terjadi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Untuk pertama kalinya, cadangan beras pemerintah melebihi 4 juta ton, mencapai tonggak sejarah dalam sektor ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengucapkan terima kasih atas kontribusi semua pihak dalam mencapai pencapaian tersebut, mengakui peran penting kepemimpinan Presiden Prabowo dalam pencapaian ini.
Amran menegaskan bahwa capaian ini tidak terjadi tanpa dukungan Presiden Prabowo yang luar biasa dalam mengarahkan langkah-langkah strategis di sektor pertanian. Dibawah arahan Prabowo, kebijakan yang berorientasi pada petani telah membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan produksi dalam negeri dan mengoptimalkan pengadaan lokal untuk menjaga stabilitas pasokan pangan dan kesejahteraan petani.
Dalam pernyataan resminya, Amran juga memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pencapaian ini, termasuk petani, anggota DPR, TNI dan Polri, jaksa, pemerintah daerah, penasihat pertanian, dan media. Setiap kontribusi diakui sebagai langkah konkret menuju kedaulatan pangan dan kemakmuran nasional.
Berdasarkan data dari Bulog, stok beras Indonesia mencapai 4.001.059 ton, dengan kontribusi beras lokal mencapai 2.407.257 ton. Capaian ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ketersediaan pangan di tengah ketidakpastian global. Dengan mencapai tonggak sejarah ini, Indonesia menunjukkan keberhasilannya dalam menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Kebijakan pertanian yang diterapkan oleh Presiden Prabowo mulai membuahkan hasil positif dengan memperkuat cadangan nasional dan membangkitkan kepercayaan petani terhadap pemerintah. Capaian ini merupakan langkah signifikan dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk masyarakat serta memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global.
