Atlet panjat tebing asal Indonesia, Kiromal Katibin, berhasil meraih medali emas dalam ajang IFSC Climbing World Cup 2025 di Denver, Amerika Serikat. Kiromal mencatatkan waktu tercepat, 4,83 detik, pada babak kualifikasi yang kemudian dijadikan acuan penentuan pemenang setelah kompetisi terhenti akibat cuaca buruk. Sebelumnya, Kiromal berhasil melaju ke babak 16 besar dan mengalahkan atlet Italia dengan waktu 4,87 detik sebelum pertandingan dihentikan karena hujan deras dan badai. Meskipun babak perempat final, semifinal, dan final tidak bisa dilanjutkan, IFSC menetapkan hasil kualifikasi sebagai dasar pemenang, sehingga Kiromal dinobatkan sebagai juara.
Profil singkat Kiromal Katibin mengungkapkan bahwa ia lahir di Batang, Jawa Tengah, pada tahun 2000. Mulai tertarik dengan panjat tebing sejak usia tujuh tahun dan kemudian rutin berlatih bersama kakaknya. Prestasinya mulai terlihat pada Kejurnas 2011 di Jakarta ketika ia meraih medali pertamanya dari babak kualifikasi nomor Lead. Karir Kiromal semakin menanjak dengan meraih medali emas di nomor Speed pada Kejurnas 2016 di Bangka dan pada Kejurnas 2017 di Padang.
Pada level internasional, Kiromal mulai menunjukkan keberhasilannya melalui Asian Youth Championship di Chongqing, Tiongkok, pada 2018. Di sana, ia meraih medali emas di nomor Speed Junior Male dan mendapatkan julukan “Spider-Man Indonesia.” Kiprahnya terus berlanjut dengan meraih medali perak di kompetisi IFSC di Bogor pada tahun berikutnya.
Hingga tahun 2025, Kiromal Katibin terus menunjukkan prestasinya dengan meraih medali emas di IFSC Climbing World Cup Denver. Prestasi ini tidak hanya mempertegas statusnya sebagai atlet panjat tebing tercepat di dunia, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Indonesia di dunia olahraga internasional. Kiromal telah berhasil menorehkan prestasi luar biasa dan membawa harum nama Indonesia dalam cabang olahraga panjat tebing.