Masjid Tertua Al Falah di Negeri Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Barat Daya telah menggelar tradisi kumpul uang sebelum salat Id Hari Raya Idul Adha 1446 H dilaksanakan. Tradisi ini, yang disebut sebagai ‘Salawate’ oleh warga setempat, melibatkan pengumpulan uang dari berbagai golongan masyarakat, mulai dari raja, pemuka agama, hingga imam dan khatib. Uang yang terkumpul kemudian akan digunakan untuk membantu fakir miskin, penghulu masjid, dan imam. Menyusul pengumpulan uang, salat Iduladha pun dimulai dengan Hasan Sopalatu sebagai imam.
Imam Masjid Al Falah, Ami Bib, mengungkapkan bahwa tradisi kumpul uang ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Ia merasa terharu melihat kesukarelaan warga dalam berbagi uang sedekah. Acara salat Iduladha juga dimeriahkan dengan khotbah yang bertujuan untuk mengingatkan jemaah tentang pentingnya mencintai Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan para ulama agama. Salah satu tokoh ulama terkenal dari Negeri Sepa yang diingatkan adalah Almarhum Haji Isya Lessy, yang telah banyak berjasa dalam membimbing calon jemaah haji dari Maluku.
Tradisi di Masjid Al Falah tersebut tidak hanya berhenti pada salat Iduladha, tetapi juga meliputi doa bersama untuk keselamatan warga dan agar negeri ini senantiasa rukun dan penuh kasih sayang. Selain itu, di akhir acara, mereka juga menggelar tradisi Hadrat, di mana peserta dari berbagai kalangan akan mengenakan pakaian serba hitam dan berkeliling kampung. Tradisi ini menjadi acara yang tidak hanya sarat makna, tetapi juga menjadi wujud kebersamaan dan kecintaan mereka terhadap agama dan tradisi lokal mereka.