Kader Perempuan PAN: Mungkinkah Partai Keropos?

by -26 Views

Kecaman terhadap kepemimpinan Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menguat, kali ini disuarakan oleh Robihatta Hasibuan, seorang kader perempuan PAN Jakarta. Robihatta mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas) dan menyoroti ketidakadilan yang dirasakan oleh kader perempuan di partai tersebut. Menurutnya, perempuan di PAN seringkali dianggap hanya sebagai pelengkap dan tidak diberikan ruang yang cukup dalam pengambilan keputusan. Robihatta menegaskan bahwa perempuan PAN bukanlah sekedar simbolisasi kampanye, melainkan memiliki suara yang harus didengarkan dalam pembuatan kebijakan partai.

Selain itu, Robihatta juga menyentuh perubahan yang terjadi di internal PAN, dimana semangat reformasi yang dulu melekat kini mulai redup. Ia menilai bahwa partai tersebut menjadi tidak responsif terhadap kritik dan mulai melupakan esensi sebenarnya dari keberadaan partai politik. Dalam upayanya untuk menyelamatkan PAN dari stagnasi dan kemunduran, Robihatta mengajak untuk membangun ruang dialog yang lebih terbuka dan memberikan pengakuan yang setara terhadap pandangan dan ide perempuan di dalam partai.

Robihatta juga menyinggung Tragedi Trisakti 1998 sebagai momentum bersejarah yang menunjukkan bahwa perubahan hanya dapat terjadi melalui keberanian dan suara yang jujur. Kritik dan kegelisahan yang disuarakan oleh Robihatta bukanlah untuk menghancurkan partai, tetapi sebagai dorongan untuk memperbaiki dan memperkuat internal PAN. Makna penting dari pesan yang disampaikan Robihatta adalah pentingnya mendengarkan suara perempuan dan memberikan ruang bagi mereka dalam pengambilan keputusan di tingkat partai.

Source link