Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution secara resmi menandai dimulainya proyek pembangunan Jembatan Idano Noyo di Nias Barat dengan peletakan batu pertama pada Jumat (13/6). Jembatan ini yang sebelumnya roboh akan dibangun dengan standar kelas A sehingga setara dengan jembatan di jalan nasional. Bobby Nasution mengungkapkan bahwa meskipun perencanaan jembatan ini tidak pertama kali dilakukan, namun sebelumnya tertunda dan kini akan dibangun dengan kualitas yang baik di Desa Tuwuna, Nias Barat.
Jembatan Idano Noyo direncanakan akan dibangun menggunakan teknik abutment tanpa tiang di tengahnya, dengan panjang 95 meter dan lebar 9 meter. Selain itu, terdapat trotoar dengan lebar 1 meter di kedua sisi badan jalan. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada bulan Desember dengan nilai kontrak Rp46,7 miliar. Bobby Nasution berharap dukungan dari seluruh pihak terkait peran penting stakeholder, Pemda, dan masyarakat dalam menyukseskan pembangunan infrastruktur ini.
Warga Nias Barat, Sri Astriany Gulo, mengakui kesulitan yang dialami akibat putusnya Jembatan Idano Noyo. Insiden tersebut memaksa warga untuk menyeberangi sungai menggunakan perahu dengan biaya yang tidak efisien dan efektif. Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, menyebut bahwa 4 warga setempat telah berkomitmen dan menghibahkan tanah serta rumah mereka guna mendukung kelancaran pembangunan jembatan ini.
Pelaksanaan groundbreaking Jembatan Idano Noyo turut dihadiri oleh bupati/wali kota se-Kepulauan Nias, Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu, unsur Forkopimda dan anggota DPRD Sumut, Ketua OPD terkait Pemprov Sumut, anggota DPRD Nias Barat, serta tokoh setempat lainnya. Proyek ini menjadi simbol pembangunan infrastruktur penting di Nias dan menandai langkah awal pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Bobby Nasution.