Mantan Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Oegroseno mengekspresikan rasa kecewa nya terhadap pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyangkal kebenaran kasus pemerkosaan massal dalam Tragedi 1998. Oegrosena menyatakan bahwa pernyataan Fadli Zon tersebut tidak bertanggung jawab karena tidak didasarkan pada data, fakta, atau laporan yang ada. Menurut Oegroseno, jika Fadli Zon tidak memahami situasi lapangan pada tahun 1998, seharusnya dia tidak terlalu banyak bicara karena pernyataannya dapat menyakiti perasaan korban yang merasa tersakiti.
Oegroseno menjelaskan bahwa situasi pada tahun 1998 sangat kacau dan aparat penegak hukum saat itu fokus pada menjaga ketertiban sosial. Meskipun di wilayahnya tidak ditemukan kasus pemerkosaan, Oegroseno mengungkapkan bahwa ada perintah untuk menembak massa aksi yang melanggar aturan selama kerusuhan 1998.
Oegroseno menegaskan bahwa Fadli Zon tidak pantas mempertanyakan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan pernyataan dari Presiden ketiga RI, BJ Habibie. Menurutnya, sebagai seorang menteri, Fadli Zon seharusnya tidak mengabaikan fakta yang sudah ada. Oegroseno juga menyalahkan Fadli Zon karena ucapannya yang dianggap kurang produktif dan tidak sesuai dengan perannya sebagai seorang menteri.
