Polres Blitar Kota membantah telah menangkap tiga mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar ketika Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke kota pada Rabu (18/6) kemarin. Ketiga mahasiswa tersebut diamankan karena mencoba mendekat ke lokasi makan siang Wapres sambil membentangkan poster protes. Namun, Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly menegaskan bahwa ketiganya hanya diminta klarifikasi dengan baik di lokasi tersebut, tanpa ada penangkapan yang dilakukan. Insiden tersebut terjadi ketika iring-iringan kendaraan Wapres memasuki halaman rumah makan, dan ketiga mahasiswa tiba-tiba keluar mencoba mendekat ke tepi jalan. Petugas TNI menghalangi mereka dan membawa ke trotoar untuk pemeriksaan. Setelah diketahui bahwa mereka adalah kader PMII Blitar, pertemuan berubah menjadi dialog dan makan bersama di rumah makan yang sama, dengan kehadiran Kapolres dan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin. Pendekatan persuasif ini dilakukan untuk meredakan situasi dan menjaga keharmonisan dalam agenda kenegaraan. Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, juga menyesalkan aksi tersebut dan menyatakan bahwa kritik seharusnya disampaikan dengan lebih elegan. Selain itu, kedatangan Wakil Presiden bertujuan untuk membantu UMKM dan memajukan kota dengan investasi besar. Meskipun mahasiswa dihalau ketika mencoba mengkritik, mereka akhirnya diundang ke dalam rumah makan untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan baik. Kedatangan tamu negara seharusnya disambut dengan penuh penghormatan, sehingga kejadian ini disayangkan oleh pihak terkait.
Dialog Konstruktif antara Kapolres Blitar dan Wapres Gibran: Solusi Bersama
