Ratusan sopir truk dari Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya. Mereka memprotes kebijakan nol overkapasitas atau Zero Over Dimension Over Load (ODOL) yang dianggap tidak sesuai. Truk-truk yang diparkir di Jalan Pahlawan Surabaya menyebabkan kemacetan lalu lintas. Massa aksi membawa sound horeg, dua keranda mayat, dan bendera merah putih sepanjang 1.200 meter sebagai simbol ketidakadilan dan kebutuhan kemerdekaan. Mereka menuntut pejabat Pemprov Jatim untuk menemui mereka dan memenuhi tuntutan mereka terkait kebijakan ODOL. Para sopir menolak kebijakan tersebut karena dianggap tidak realistis dan pemerintah dinilai belum menyiapkan regulasi pendukung yang jelas. Mereka juga menyuarakan perlindungan hukum, jaminan kesejahteraan, serta penindakan terhadap praktik premanisme dan pungutan liar yang merugikan mereka. Tuntutan mereka meliputi penghentian operasi ODOL, regulasi tarif angkutan logistik, revisi peraturan terkait, serta kesetaraan hak di mata hukum.
Sopir Truk Horeg Kepung Kantor Gubernur Jatim: Kisah Kontroversial
