Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, meminta pondok pesantren untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Menurutnya, pesantren perlu membuka diri agar dapat bersaing di tingkat global. Hal ini disampaikan menjelang Konferensi Internasional Transformasi Pesantren (KITP) yang diselenggarakan oleh PKB.
Cak Imin mendorong transformasi pesantren karena di berbagai wilayah seperti ASEAN dan dunia lain sudah siap menghadapi perubahan zaman. Ia juga mempertanyakan relevansi larangan penggunaan media sosial di pesantren Indonesia, mengingat beberapa negara sudah menjadikan teknologi sebagai fokus utama.
Menurut Cak Imin, pendidikan di Indonesia telah mengalami revitalisasi dan kontekstualisasi dari perkembangan zaman. Oleh karena itu, PKB menganggap penting untuk melakukan transformasi pada pendidikan pesantren, termasuk dalam hal kurikulum, metode pengajaran, dan sistem belajar mengajar.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengadakan Konferensi Internasional dengan tema “Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian” pada tanggal 24-26 Juni 2025 di Hotel Sahid, Jakarta. Acara ini akan menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, seperti Ketua Dewan Syura DPP PKB, Ketua Umum DPP PKB, dan tokoh terkait lainnya.
Cak Imin menegaskan pentingnya transformasi pada pendidikan pesantren agar pesantren Indonesia dapat terus memperbarui diri sesuai dengan tuntutan zaman. Menurutnya, pesantren harus mampu mengikuti perkembangan terkini agar dapat tetap relevan dan berdaya saing di era globalisasi.