Pada Senin, 23 Juni 2025, para kepala daerah yang mengikuti retret gelombang II mulai diberikan pembekalan. Salah satu materi yang disampaikan dalam pembekalan tersebut adalah terkait kondisi geopolitik, khususnya konflik antara Iran dan Israel. Menurut Wamendagri Bima Arya, pembekalan ini membahas dampak konflik global dan regional seperti Israel, Iran, dan Amerika pada kepentingan nasional. Para kepala daerah mengikuti retret ini dengan menggunakan kereta cepat ‘Whoosh’.
Bima menjelaskan bahwa materi pembekalan kepada kepala daerah tidak jauh berbeda dengan retret gelombang I. Materi tersebut lebih mengenai wawasan kebangsaan dan pentingnya penguatan kebangsaan dan nasionalisme dalam memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Retret gelombang II digelar di IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat mulai 22-26 Juni 2025, khususnya bagi kepala daerah yang tidak mengikuti retret sebelumnya di Magelang dan kepala daerah hasil pemungutan suara ulang.
Selain itu, terdapat ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran yang meresahkan. PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan rute alternatif distribusi minyak mentah, seperti melalui Oman dan India, sebagai respons terhadap rencana penutupan Selat Hormuz. Dengan persiapan ini, diharapkan distribusi minyak mentah dapat tetap berjalan lancar meskipun terjadi penutupan Selat Hormuz.
