Peran fisioterapis dalam pemulihan dan menjaga kesehatan semakin diakui oleh masyarakat. Fisioterapis bukan hanya membantu pasien yang sakit, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan dan aktivitas masyarakat sehari-hari. Meskipun demikian, kekurangan tenaga kesehatan fisioterapis masih menjadi perhatian. Data dari Ikatan Fisioterapis Indonesia menunjukkan bahwa jumlah fisioterapis terdaftar masih jauh dari ideal, dengan kebutuhan hingga 2025 mencapai 35.000 hingga 40.000 fisioterapis.
IIK Bhakta merespons kebutuhan tersebut dengan membuka Prodi S1 Fisioterapi. Program studi ini berfokus pada Fisioterapi Neuromusculoskeletal dan Wellness, dua cabang yang relevan dengan kebutuhan saat ini. Fisioterapi Neuromusculoskeletal difokuskan pada pemulihan gangguan pada otot, tulang, dan sistem saraf, sedangkan Fisioterapi Wellness lebih menekankan pada pencegahan, peningkatan kebugaran, dan edukasi gaya hidup sehat.
Prodi tersebut dijalankan oleh dosen dan praktisi berpengalaman dalam berbagai bidang, seperti neurologi, ortopedi, dan fisioterapi komunitas. Dengan pendekatan holistik dan penggabungan ilmu pengetahuan serta seni, lulusan diharapkan dapat memberikan solusi efektif dan personal untuk membangun Indonesia Emas. Dengan demikian, peran fisioterapis tidak hanya di rumah sakit, tetapi juga sebagai konsultan kebugaran, terapis olahraga, atau pelopor gaya hidup sehat di komunitas.
