Perbandingan Kesehatan: Matcha vs Teh Hijau

by -9 Views

Dalam dunia minuman sehat yang tengah populer, teh hijau biasa dan matcha, kedua olahan dari Camellia sinensis, kembali menarik perhatian. Walaupun berasal dari satu tanaman yang sama, perbedaan dalam proses penanaman, pengolahan, dan penyajian membuat keduanya memiliki karakteristik yang unik.

Ahli dari berbagai sumber telah mengumpulkan informasi tentang kelebihan masing-masing jenis teh ini, seperti kandungan antioksidan dan pengaruhnya pada metabolisme tubuh. Mereka juga memberi peringatan mengenai kemungkinan risiko kesehatan jika kedua jenis teh ini dikonsumsi secara berlebihan.

Teh hijau diproses dengan cara daun dipetik, kemudian dikukus atau digoreng ringan untuk mencegah oksidasi, sebelum akhirnya diseduh menggunakan air panas. Sementara itu, matcha adalah teh hijau dalam bentuk bubuk yang ditanam di tempat teduh, dikuliti, dikukus, dan digiling halus sehingga seluruh daun dikonsumsi, bukan hanya infusannya. Hal ini memberikan matcha kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan kafein antara 19-49 mg per takaran bubuk.

Matcha memiliki kandungan antioksidan yang jauh lebih tinggi daripada teh hijau biasa, karena dikonsumsi secara utuh dalam bentuk bubuk. Salah satu antioksidan utama di dalamnya, yaitu EGCG (epigallocatechin gallate), diyakini memiliki peran penting dalam melawan radikal bebas serta mendukung kesehatan jantung dan metabolisme tubuh. Berdasarkan laporan Healthline, satu cangkir matcha bahkan setara dengan tiga cangkir teh hijau biasa dalam hal kandungan antioksidan.

Manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari teh hijau dan matcha antara lain mendukung kesehatan jantung dan kolesterol, perlindungan hati, fokus dan stabilitas energi, penurunan berat badan, serta detoksifikasi dan klorofil. Namun, kedua minuman ini mengandung kafein yang bisa menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi secara berlebihan, seperti gangguan tidur, iritabilitas, dan palpitasi jantung.

Penting untuk memperhatikan takaran konsumsi harian, terutama bagi individu yang sensitif terhadap kafein. Sebagai rekomendasi, disarankan untuk mengonsumsi matcha maksimal 1-2 cangkir per hari, atau sekitar 1 sendok teh bubuk. Pilihan antara teh hijau dan matcha tergantung pada preferensi rasa, toleransi terhadap kafein, gaya hidup sehari-hari, dan kebutuhan masing-masing individu.

Keduanya memiliki manfaat kesehatan yang signifikan jika dikonsumsi secara teratur dan dalam batas aman, namun pemilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu.

Source link