Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah memastikan kesiapan lintas sektor dalam menyelenggarakan acara East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025. Festival ini akan menampilkan pertunjukkan budaya dari berbagai negara, dengan tujuan agar dapat dinikmati oleh masyarakat, terutama generasi muda dan pelaku budaya lokal. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, EBIFF akan menjadi acara terbuka untuk umum, interaktif, dan membawa dampak kultural yang luas.
Festival ini dirancang sebagai platform bagi para seniman dari berbagai negara dan daerah untuk bertemu, berinteraksi, dan mengekspresikan budaya mereka. Selain itu, festival ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat, terutama anak-anak muda, untuk terlibat aktif dalam acara tersebut. Dengan tema ‘Symphony of The World in East Borneo’, EBIFF menghadirkan pertemuan budaya dari seluruh dunia dengan semangat harmoni.
Acara ini akan berlangsung di delapan titik kegiatan yang meliputi kirab budaya, pentas seni, pameran, kunjungan sekolah, dan eksplorasi wisata budaya. Untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, EBIFF juga akan melibatkan program-program pendukung, termasuk UMKM, pelajar, komunitas seni, dan sektor wisata lokal. Festival ini akan berlangsung selama enam hari penuh dan akan menampilkan pertunjukan budaya dari lima negara yang telah terkonfirmasi, termasuk India, Korea Selatan, Romania, Rusia, dan Polandia, serta berbagai provinsi di Indonesia dan kabupaten/kota di Kaltim.