Pada Jumat, 4 Juli 2025, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Zulfahmy Wahab, menyatakan dugaannya bahwa ada pihak yang sengaja menggunakan kasus korupsi dana hibah Jawa Timur sebagai senjata untuk menyerang Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Zulfahmy menegaskan bahwa pemanggilan Khofifah oleh KPK telah dipolitisasi dan digunakan sebagai alat untuk mencoreng reputasinya. Menurutnya, Khofifah hanya diminta keterangan sebagai pejabat eksekutif dan hal ini merupakan proses yang biasa dalam hukum.
Menyikapi serangan terhadap Khofifah, Zulfahmy menegaskan bahwa proses hukum yang sedang berjalan harus dibedakan dengan isu politik. Ia percaya bahwa KPK akan menangani kasus korupsi secara objektif. Meskipun Khofifah tengah menghadapi tekanan, Zulfahmy yakin bahwa integritas dan keteguhan Khofifah sebagai tokoh NU akan membantunya melewati situasi ini. Sebelumnya, Khofifah meminta penjadwalan ulang panggilan oleh KPK terkait kasus dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019-2022. Meskipun mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, telah memberikan kesaksian yang menyeret nama Khofifah, Zulfahmy tetap percaya pada kejujuran dan keadilan dalam penanganan kasus tersebut.
