Wali Kota Bandung, M Farhan, mengeluarkan pernyataan menyoal kemacetan yang dialami oleh kota tersebut dan meminta dukungan dari pemerintah pusat. Dikatakan bahwa jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung mencapai 2,3 juta, namun jumlah jalan yang tersedia tidak sebanding. Farhan menekankan bahwa pemerintah pusat dapat membantu menyelesaikan proyek Jalan Layang Nurtanio untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang berlarut-larut.
Lebih lanjut, Farhan juga merencanakan pembangunan Bus Rapid Transportation (BRT) sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung. Data terbaru dari TomTom Traffic menunjukkan bahwa warga Bandung menghabiskan rata-rata 108 jam setiap tahun di jalan akibat kemacetan. Dengan posisi sebagai kota termacet ke-7 di Asia dan ke-12 di dunia, Bandung secara resmi diakui sebagai kota termacet di Indonesia.
TomTom Traffic sebagai platform yang menginformasikan data kemacetan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kemacetan telah menjadi hal biasa bagi warga kota besar. Permasalahan kemacetan memaksa warga untuk menghabiskan lebih banyak waktu di jalanan, menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Farhan berharap agar dengan dukungan dari pemerintah pusat, masalah kemacetan yang terjadi di Kota Bandung dapat segera teratasi.
