Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, menjalankan inisiatif untuk menawarkan empat pulau di Kabupaten Aceh Singkil sebagai lokasi potensial untuk industri pariwisata halal kepada para investor dari Timur Tengah. Keempat pulau yang dimaksud adalah Pulau Mangkir Ketek, Mangkir Gadang, Lipan, dan Pulau Panjang. Sebelumnya, kepemilikan pulau-pulau ini menjadi perdebatan dengan Sumatera Utara, tetapi Presiden Prabowo telah memutuskan bahwa pulau-pulau tersebut merupakan milik Aceh.
Mualem menyampaikan rencananya ini saat menghadiri dialog investasi yang diinisiasi oleh Duta Besar Uni Emirat Arab Abdulla Salem Al Dhaheri dan dihadiri oleh sejumlah Dubes negara Timur Tengah lainnya. Dialog tersebut telah menetapkan kunjungan khusus dari para Duta Besar dan investor Timur Tengah ke Aceh pada bulan Oktober mendatang.
Salah satu fokus investasi yang ditekankan oleh Mualem adalah industri pariwisata halal beserta infrastruktur yang mendukungnya. Aceh berencana untuk mengembangkan konsep ‘Halal Tourism Industrial Estates’, yang modern dan berstandar global namun tetap mempertahankan prinsip pariwisata halal.
Pemerintah Aceh sangat mendukung pembangunan industri halal bertaraf global di wilayahnya dan berupaya memastikan investasi dari Timur Tengah benar-benar terwujud. Mualem menegaskan bahwa investasi di Aceh tidak terbatas pada sektor Migas, tetapi juga mencakup sektor ekonomi lainnya seperti industri parfum, perikanan, dan pertanian yang akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.
Harapannya, tahun ini rencana investasi Timur Tengah di Aceh dapat terealisasi dengan jelas dan nyata, bukan hanya sebatas dialog dan wacana investasi semata. Mualem berharap kerjasama yang konkret dan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak.
