Polisi mengungkap aktivitas terakhir seorang diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia berinisial ADP sebelum ditemukan tewas dalam kondisi muka terlakban. Sebelum peristiwa tersebut, penjaga kos melihat korban sedang makan di dalam kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Menurut Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi, penjaga kos melaporkan bahwa korban sedang makan di ruangan dapur kos tersebut, kemungkinan setelah melakukan pemesanan melalui aplikasi Gojek pada malam tersebut.
Rezha menyatakan bahwa keterangan dari penjaga kos tersebut tercatat sesuai dengan rekaman CCTV yang telah diperiksa oleh kepolisian. Dalam rekaman tersebut, korban terlihat menyapa penjaga kos saat keluar dari ruangan. Pihak kepolisian saat ini telah mendapatkan keterangan dari tiga saksi, termasuk pemilik kos, penjaga kos, dan saudara korban. Selain itu, polisi juga tengah mendalami rekaman CCTV di rumah kos tersebut untuk melengkapi investigasi kejadian tersebut.
Ditemukan tewas di kosannya dengan wajah terbungkus isolasi, ADP (39) tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya menurut pemeriksaan awal polisi. Barang-barang milik korban juga tidak dilaporkan hilang. Sidik jari korban ditemukan pada lakban yang menutup wajahnya dan akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membenarkan bahwa ADP merupakan staf atau diplomat Kemlu yang meninggal dunia dalam keadaan tersebut. Juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat, mengonfirmasi bahwa korban adalah staf Kemlu yang meninggal di kediamannya di Gondangdia, Jakarta Pusat.
