UGM menyatakan duka cita atas kepergian Arya Daru Pangayunan atau ADP, diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia yang ditemukan meninggal dalam kondisi wajah terlakban. Almarhum merupakan alumnus Hubungan Internasional Fisipol UGM. Rektor UGM Bidang Kemahasiswaa, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, menjelaskan bahwa kepergian Arya menjadi berita yang menyedihkan dan mengejutkan bagi kampus. UGM menyampaikan duka cita atas kepergian almarhum yang merupakan sosok alumnus berprestasi dengan karir cemerlang. Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM juga turut berduka cita atas kepergian Arya Daru, yang dikenal sebagai diplomat handal. Rumah duka sudah dipenuhi pelayat, dan banyak karangan bunga duka cita terpampang di sekitar rumah duka. ADP ditemukan tewas di kosnya dengan wajah terbungkus isolasi atau lakban di Jakarta Pusat. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasadnya, dan barang miliknya tidak ada yang hilang. Kementerian Luar Negeri membenarkan bahwa ADP merupakan staf atau diplomat Kemlu. Semua pihak berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara.
Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru di UGM: Kasus Dipinta Diselidiki
