Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengutarakan pendapatnya setelah anggota polisinya, Aiptu Tarmono, menjadi viral karena meminta SIM Jakarta dari seorang pengemudi mobil Xpander. Komarudin menjelaskan bahwa insiden dimulai ketika Tarmono mencurigai sebuah mobil X-Pander dengan TNKB yang tidak sesuai peruntukannya, yaitu mobil Chevrolet, bukan Xpander.
Setelah melakukan pemeriksaan, Tarmono meminta pengemudi mobil tersebut untuk menunjukkan surat kelengkapan kendaraan dan SIM. Sayangnya, SIM yang diserahkan oleh pengemudi tersebut bukanlah SIM yang dikeluarkan oleh Polri. Komarudin menjelaskan bahwa Polri mengeluarkan SIM A, bukan SIM Jakarta seperti yang disebutkan anggota polisi.
Pengemudi mobil tersebut menyerahkan SIM berwarna biru yang mirip dengan SIM dari POM TNI, padahal bukan mobil dinas. Kini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mengecek keaslian SIM tersebut. Komarudin berharap pengemudi mobil akan segera bersedia memberikan keterangan kepada polisi.
Sebelumnya, seorang pengemudi mobil di Jakarta dihentikan oleh seorang petugas meskipun ia merasa tidak melakukan pelanggaran. Polisi tersebut menjelaskan masalah data mutasi mobil, namun pengemudi tersebut tidak memiliki mobil mutasi. Insiden ini menimbulkan kebingungan, terutama saat polisi meminta SIM Jakarta. Setelah perdebatan singkat, pengemudi diperbolehkan melanjutkan perjalanan.