Kader PSI, Dedy Nur Palakka, memberikan respons tajam terhadap komentar Pegiat Media Sosial, John Sitorus yang mengkritik logo baru PSI yang mirip dengan logo PDIP. Dedy Nur Palakka menegaskan bahwa Banteng, simbol dari PDIP, sebenarnya lebih berani daripada Gajah. Menurutnya, ketika Banteng dikeroyok, Gajah akan lari ketakutan dan mencari perlindungan, sementara Banteng akan siap menghadapi tantangan sendirian.
John Sitorus pun melanjutkan sindiran dengan menyatakan bahwa Gajah bahkan akan menangis jika harus berhadapan dengan semut. Namun, Dedy Nur membalas dengan menyatakan bahwa PSI, yang digambarkan sebagai Gajah, justru lebih demokratis dalam hal pemilihan Ketua Umum jika dibandingkan dengan PDIP, yang digambarkan sebagai Banteng. Menurutnya, meskipun PDIP menggunakan istilah demokrasi, faktanya kosong.
Dedy Nur menegaskan bahwa pernyataannya adalah berdasarkan fakta yang konkret, bukan sekadar omong kosong seperti yang diungkapkan oleh John Sitorus. Kontroversi muncul ketika PSI mengganti lambang partainya dari genggaman tangan yang memegang mawar merah menjadi gambar Gajah merah dan hitam. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran simbolik dalam identitas partai tersebut.
