Bupati Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) Ratu Ngadu Bonu Wulla mengumumkan bahwa sebanyak 75 siswa dari tiga sekolah SMA/SMK di wilayah tersebut mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis atau MBG pada Rabu (23/7). Jumlah korban ini terdiri dari siswa dari SMA Negeri 1 Kota Tambolaka, SMK Negeri 2 Tambolaka, dan SMK Don Bosco. Mereka yang mengalami keracunan akibat makanan ini dirawat di RS. Karitas Weetabula, RSUD Reda Bolo, dan Puskesmas Rada Mata.
Ratu menyebutkan bahwa diagnosa sementara dari dokter di RS Karitas Weetabula menunjukkan bahwa para siswa mengalami keracunan makanan, meskipun makanan yang menyebabkan keracunan masih akan diperiksa lebih lanjut. Beberapa siswa dilaporkan mengeluh sakit perut, mual, dan muntah setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Sumba Barat Daya, Yulianus Kaleka, menjelaskan bahwa hingga malam hari, lima siswa masih menjalani perawatan di Puskesmas Radamata. Namun, siswa yang dirawat di RSUD Reda Bolo dan RS Karitas sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik.
Kronologi keracunan ini terjadi setelah tujuh siswa dari SMK Negeri 2 Kota Tambolaka mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG. Mereka mengeluhkan sakit perut, pusing, dan muntah. Kemungkinan sumber keracunan berasal dari potongan ikan yang terasa gatal di mulut saat disantap. Meskipun ikan dalam MBG tidak tercium bau busuk, dugaan bahwa ikan mentah yang sudah rusak menjadi penyebab keracunan tersebut diperkirakan akan diteliti lebih lanjut.