Polisi telah mengungkap sejumlah temuan baru terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap bahwa korban sempat naik ke lantai 12 atau atap Gedung Kemlu sebelum ditemukan tewas di kamar kos. Berdasarkan rekaman CCTV yang disita, korban diduga berada di atap sekitar 1,5 jam. Menurut Ade Ary, CCTV juga menunjukkan korban membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke rooftop, namun tas tersebut tidak ada saat turun ke bawah.
Selain itu, kondisi wajah korban ditemukan tertutup plastik dan terlilit lakban berwarna kuning. Jasad korban ditemukan dalam kondisi tertutup selimut, memakai kaos dan celana pendek. Pintu dan jendela kamar terkunci dari dalam, dengan tiga kunci akses yang dipegang oleh korban. Polisi juga menyita 20 rekaman CCTV dan memeriksa 15 saksi sehubungan dengan kasus tersebut.
Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di sebuah kos di Jakarta Pusat. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban dan tidak ada barang milik korban yang hilang. Meskipun belum ada indikasi pembunuhan dalam kasus ini, penyebab kematian korban masih menunggu hasil autopsi. Selain itu, berdasarkan keterangan istri, korban memiliki riwayat penyakit gerd dan kolesterol.