Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menyoroti dugaan kasus korupsi besar yang tampaknya diabaikan oleh penegak hukum. Dalam sebuah wawancara, Djarot menyinggung proses hukum yang melibatkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan yang juga terlibat dalam kampanye Anies Baswedan di Pilpres 2024. Menurut Djarot, ada indikasi kriminalisasi terhadap lawan politik yang terkait dengan kasus hukum yang dialami oleh Hasto dan Tom Lembong.
Djarot juga menyoroti adanya upaya rekayasa konstitusi untuk memperoleh kekuasaan dalam kontestasi politik. Ia menegaskan bahwa pemerintah dituduh melakukan penindasan dan intimidasi terhadap siapa pun yang berseberangan dengan mereka. Djarot menyimpulkan bahwa ada kasus korupsi besar lainnya di Indonesia yang sepertinya diabaikan, seperti dugaan korupsi minyak goreng dan pesawat jet, serta kasus korupsi infrastruktur di Sumatera Utara, termasuk kasus Blok Medan.
Meskipun Djarot tidak menjelaskan secara langsung, ‘gajah’ yang disebutkannya dapat merujuk pada kasus korupsi besar yang tidak ditangani dengan serius. Meskipun masih belum jelas pernyataan resmi Djarot terkait hal tersebut, namun ada spekulasi bahwa ‘gajah’ bisa merujuk kepada salah satu pihak atau partai politik tertentu di Indonesia. Insting politik Djarot mungkin merujuk pada partai-partai tertentu dengan logo gajah.
Terpisah dari sindiran tersebut, Hasto Kristiyanto dijatuhi vonis 3,5 tahun penjara karena terbukti melakukan tindak pidana suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR. Sementara Tom Lembong divonis 4,5 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi impor gula. Tom telah mengajukan banding terhadap vonis tersebut, sementara Hasto belum memberikan tanggapan resmi. Semua ini menjadi sorotan dalam konteks politik dan korupsi di Indonesia.