Strategi Ferrari Mendongkrak Hamilton ke 10 Besar

by -18 Views

Pada hari Minggu (27/7/2025), cuaca di Spa-Francorchamps diprediksi akan hujan deras, membuat beberapa tim Formula 1 tergoda untuk meningkatkan pengaturan downforce mereka. Meskipun melanggar aturan parc ferme dan memulai dari pitlane, Lewis Hamilton berhasil finis di posisi ketujuh setelah melesat dari pit lane. Ferrari, dengan mobil low-downforce, juga memiliki strategi yang menarik dalam kualifikasi. Meskipun Charles Leclerc berhasil lolos ke posisi ketiga, Hamilton tersingkir di Q1 setelah putaran terakhirnya dihapus karena melanggar track limits di Raidillon. Ini membuatnya harus memulai balapan dari urutan ke-16 di grid, dan tim merasa bahwa memulai dari pitlane setelah mengganti komponen mesinnya akan menjadi keputusan yang lebih baik jika hujan turun.

Ketika hujan benar-benar turun, pengawas balapan memutuskan untuk menghentikan grand prix selama hampir 90 menit setelah putaran formasi di belakang safety car. Balapan dilanjutkan dengan rolling start setelah empat putaran yang dinetralkan, dan Hamilton berhasil melewati beberapa pembalap untuk finis di posisi kedelapan. Hal yang menarik terjadi ketika Leclerc mulai mengalami tekanan dari Max Verstappen, yang menggunakan setelan downforce yang lebih tinggi, sehingga Leclerc menjadi lebih menguntungkan ketika kondisi kering mulai muncul.

Frederic Vasseur, prinsipal Ferrari, menjelaskan bahwa keputusan strategis untuk menggunakan setting downforce yang rendah awalnya tampak agresif, tetapi menjadi tepat ketika kondisi lintasan mulai mengering lebih cepat dari perkiraan. Meskipun cuaca yang tidak pasti membuat keputusan tersebut menjadi sulit, Ferrari berhasil mengatur strategi yang memungkinkan Leclerc untuk tetap di posisi ketiga dan menahan tekanan Verstappen. Dengan berbagai faktor yang harus dipertimbangkan, keputusan yang diambil oleh tim dan pembalap terbukti berhasil dalam situasi balapan yang penuh tantangan.

Source link