Ibu Prada Lucky Nangis Memohon Keadilan Pangdam Udayana

by -30 Views

Sepriana Paulina Mirpey, ibu dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo, memohon keadilan atas kematian anaknya dengan sangat emosional di hadapan Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto. Kunjungan Pangdam ke rumah Prada Lucky di Kupang, NTT, merupakan kesempatan bagi Sepriana dan suaminya, Serma Kristian Namo, untuk meminta keadilan terkait dugaan kematian anak mereka yang disebabkan oleh kekerasan yang dilakukan oleh sesama anggota TNI.

Sepriana melakukan pengemisannya dengan sangat tulus dan berlutut di depan Pangdam, menyampaikan betapa pentingnya bagi mereka untuk mendapatkan keadilan atas kematian putra mereka. Prada Lucky, seorang prajurit TNI, menjadi tulang punggung keluarga dan kebanggaan ibunya. Dia tewas dalam keadaan yang diduga tidak manusiawi akibat kekerasan yang dilakukan oleh sesama anggota TNI di Yon TP 834/WM Nagekeo.

Pangdam Piek Budyakto menanggapi permohonan Sepriana dengan memberikan jaminan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kekerasan dan akan memastikan bahwa keluarga mendapat keadilan yang pantas. Sebanyak 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk seorang perwira TNI. Meskipun motif dari kekerasan tersebut masih dalam proses penyelidikan, tindakan hukum akan diambil terhadap para pelaku.

Prada Lucky, yang baru dua bulan berdinas di TNI, meninggalkan orang tua dan dua adik yang masih perlu perhatian. Kematian tragisnya telah memicu protes keras dari keluarga dan masyarakat. Sepriana bersikeras agar para pelaku dihukum sesuai dengan hukum dan dipecat dari dinas kemiliteran. Pangdam Piek Budyakto menegaskan komitmennya untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan memastikan keadilan tercapai.

Selain menegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan secara adil, Pangdam juga menyuarakan komitmennya untuk mengawal kasus ini dengan ketat. Sebagai pimpinan langsung dari korban, ia merasa tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pelaku kekerasan, tanpa pandang bulu, akan diusut dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan pentingnya penegakan keadilan dalam institusi militer.

Source link