Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan bahwa penganiayaan terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo yang menyebabkan kematiannya terjadi selama masa pembinaan prajurit. Wahyu tidak memberikan jawaban tegas terkait motif di balik penganiayaan tersebut, hanya menyebutkan bahwa kejadian itu terjadi selama pembinaan prajurit. Meskipun demikian, ia belum bisa menjelaskan secara rinci kronologi kekerasan yang dialami Lucky selama masa pembinaan.
Menurut Wahyu, para pelaku disebut mengeroyok Prada Lucky tanpa menggunakan alat, hanya dengan menggunakan tangan. Saat ditanya apakah kejadian tersebut direkam oleh CCTV, hanya ada beberapa saksi yang membantu pengungkapan kasus ini. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengungkapkan bahwa sudah ada 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut dan mereka telah ditahan.
Proses pemeriksaan terus berlanjut dengan melibatkan Detasemen Polisi Militer (Denpom) dan Kodam Udayana untuk mengusut kasus tersebut. Sebagai pimpinan TNI di wilayah Kodam IX/Udayana, Pangdam Udayana menyatakan rasa kehilangan atas peristiwa tersebut dan akan menindak tegas sesuai prosedur yang berlaku. Ia juga menegaskan bahwa perkembangan kasus akan disampaikan kepada pimpinan di Mabes TNI untuk penanganan yang tuntas.
