Kritik masyarakat saat ini telah menjadi lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, terutama media sosial, sebagai saluran untuk menyampaikan pendapat mereka. Kritik tersebut bisa berupa kalimat singkat, sindiran tajam, lelucon politik, atau bahkan simbol-simbol seperti bendera dalam anime One Piece. Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam Sidang Tahunan DPR-DPD RI, menyoroti fenomena ini dan mengungkapkan pandangannya mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia dan peran partai politik. Dia mengatakan bahwa suara dan keresahan rakyat kini disampaikan dengan bahasa yang lebih relevan dengan zaman sekarang. Puan menegaskan bahwa penting bagi pemegang kekuasaan untuk mendengarkan, merespons, dan bertindak dengan bijaksana terhadap kritik yang disuarakan oleh masyarakat. Dia juga menekankan bahwa kritik seharusnya menjadi penerang yang membawa perubahan positif, bukan menjadi penyulut konflik dan kebencian di masyarakat.Meskipun kritik boleh keras, namun tidak boleh digunakan untuk merusak moral dan etika masyarakat serta memecah-belah persatuan bangsa.
Kritik Ketua DPR RI: Bendera One Piece hingga Indonesia Gelap
