Penyebab Cacingan pada Anak di Sumut dan Hubungannya dengan Kemiskinan

by -27 Views

Kasus meninggalnya seorang anak di Jawa Barat akibat infeksi cacing belum lama ini telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat Sumatera Utara. Meskipun sering dianggap sepele, cacingan tetap menjadi masalah kesehatan yang signifikan, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Data survei tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi kecacingan di Sumatera Utara mencapai 11,8 persen, melebihi target nasional yang ditetapkan di bawah 10 persen per kabupaten/kota berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2017.

Dari 11 kabupaten/kota di Sumatera Utara yang telah disurvei, lima daerah masih belum memenuhi target penurunan prevalensi cacingan di bawah 10 persen, seperti Karo (26%), Deli Serdang (23%), Batubara (17,2%), Labuhanbatu (20%), dan Sibolga (20%). Namun, enam kabupaten/kota lainnya telah mencapai target tersebut, termasuk Asahan (0%), Gunungsitoli (1,4%), dan Mandailing Natal (7,5%). Meskipun demikian, hanya 11 kabupaten/kota yang disurvei karena keterbatasan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan di Sumatera Utara telah mencapai capaian yang memuaskan, dengan cakupan pada semester I tahun 2025 mencapai 97,1 persen, jauh di atas standar nasional 75 persen. Beberapa kabupaten/kota bahkan mencatat cakupan 100 persen, seperti Langkat, Deli Serdang, Dairi, Toba, dan Sibolga. Cacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menular di sebagian besar wilayah Indonesia, karena dapat mengakibatkan penurunan kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan produktivitas.

Faktor penyebab cacingan erat kaitannya dengan kemiskinan, akses air bersih, dan pola hidup bersih masyarakat. Keterbatasan biaya sering membuat masyarakat sulit membangun jamban sehat atau membeli sandal, sehingga terjadi kontak langsung dengan tanah yang menjadi media penularan cacing. Air bersih sangat penting untuk mencuci tangan, mencuci sayur-sayuran, dan membersihkan peralatan makan.

Selain itu, kebiasaan masyarakat yang kurang akses air bersih juga dapat menimbulkan infeksi cacing. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah infeksi kecacingan, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga, menjaga kebersihan makanan, dan meminum obat cacing secara rutin minimal 2 kali setahun. Anak-anak yang bermain tanah tanpa alas kaki meningkatkan risiko infeksi cacing, yang dapat berdampak pada kesehatan dan prestasi sekolah mereka.

Source link