Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara perihal foto dokumen ijazah yang diklaim milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, yang beredar di media sosial. Rektor UGM, Ova Emilia, menegaskan bahwa kampusnya tidak bertanggung jawab atas penyebaran foto tersebut. Ijazah tersebut sebenarnya telah diserahkan kepada pemiliknya sejak lama, tepatnya sejak kelulusannya pada tahun 1985.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube UGM, Ova menjelaskan bahwa UGM mengakui Jokowi pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan kampus tersebut dan telah lulus. Namun, keabsahan ijazah sarjana Jokowi diragukan, yang menyebabkan munculnya berbagai spekulasi dan analisis terkait keotentikan dokumen tersebut.
Ova menegaskan bahwa UGM tidak akan memberikan komentar terkait keabsahan ijazah yang beredar di media sosial, karena pihak kampus tidak bertanggung jawab atas hal tersebut. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menambahkan bahwa dokumen ijazah sarjana Jokowi hanya dicetak satu kali dan salinannya berada di kampus.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, UGM hanya akan memberikan informasi pribadi kepada pihak berwenang sesuai ketentuan hukum. Saat ini, salinan dokumen tersebut diserahkan kepada kepolisian untuk kepentingan penyelidikan. Hal ini juga berlaku untuk berkas-berkas yang berkaitan dengan data pribadi lainnya.