Generasi Z kini beralih ke gaya hidup slow living sebagai respons terhadap tekanan hidup yang semakin meningkat. Gaya hidup ini menekankan kesadaran, keseimbangan, dan kualitas dalam aktivitas sehari-hari untuk menghindari burnout, menikmati proses, dan menjaga kesehatan mental. Ada tujuh strategi utama yang bisa diterapkan oleh Gen Z, antara lain menjalani satu aktivitas pada satu waktu untuk meningkatkan kualitas kerja, membatasi penggunaan gadget dan media sosial untuk tetap fokus, serta membangun rutinitas pagi yang tenang sebagai modal menjaga suasana hati dan fokus.
Selain itu, praktikkan mindfulness atau kehadiran penuh dalam kegiatan sehari-hari, buat to-do list yang realistis dan prioritaskan kualitas daripada kuantitas, selingi dengan istirahat disengaja, dan kelola batasan digital serta manajemen waktu dengan efisien. Dampak positif dari gaya hidup slow living untuk Gen Z antara lain adalah produktivitas yang berkelanjutan, penurunan risiko burnout, serta prioritas pada kesehatan mental.
Slow living bukan tanda kemalasan, melainkan strategi produktivitas yang pintar. Dengan fokus lebih dalam, istirahat yang bijak, dan hasil yang lebih bermakna, Gen Z bisa menjaga energi, kesehatan mental, dan performa optimal tanpa risiko burnout. Adopsi tujuh tips di atas dapat membantu Gen Z mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka.