Rencana aksi besar yang diorganisir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan pada hari Selasa, 2 September 2025, telah resmi dibatalkan. Keputusan ini diambil bukan karena kelelahan, tetapi lebih disebabkan oleh situasi panas di Jakarta pasca kerusuhan. Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menyatakan bahwa pembatalan tersebut dilakukan untuk menjaga agar aspirasi mahasiswa tetap terfokus di tengah keadaan yang tidak kondusif akibat kerusuhan. Meskipun aksi tersebut ditunda, Ikram menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan mundur. Mereka hanya menggunakan penundaan tersebut sebagai strategi untuk menyiapkan aksi yang lebih kuat di waktu yang tepat. Sebelumnya, melalui pengumuman di media sosial, BEM SI Kerakyatan telah memperkenalkan aksi mereka yang menuntut 11 tuntutan, termasuk permintaan untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset. Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, juga telah memastikan bahwa kondisi di Sumut masih aman dan mengajak masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya secara damai.
BEM SI Tunda Geruduk DPR Hari Ini, Alasannya Terungkap
