Narkoba atau narkotika dan obat-obatan berbahaya adalah zat yang dapat menimbulkan kecanduan jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga kehidupan sosial dan dapat berujung pada kematian. Pecandu umumnya pertama kali mencoba narkoba karena rasa ingin tahu atau tekanan lingkungan, namun efek ketenangan atau halusinasi membuat penggunaan semakin sulit dihentikan. Jika tidak segera ditangani, dosis konsumsi akan meningkat dan menyebabkan ketergantungan tingkat akut.
Para ahli mengatakan bahwa ciri fisik pengguna narkoba meliputi kesadaran yang menurun, kesulitan bernapas, gangguan fisik dan psikologis, serta kejang-kejang akibat overdosis. Kerusakan pada sistem saraf pusat dan organ vital seperti jantung, paru-paru, hati, serta risiko tertular penyakit menular seperti hepatitis dan HIV akibat penggunaan jarum suntik, menjadi dampak serius bagi pecandu. Secara psikologis, pecandu dapat mengalami kecemasan, depresi, perilaku agresif, dan kecenderungan menyakiti diri sendiri.
Keluarga dan orang-orang terdekat memainkan peran penting dalam membantu pecandu keluar dari jeratan narkoba. Beberapa ahli menganjurkan tindakan tepat dalam menghadapi orang terdekat yang kecanduan, antara lain tidak menunda intervensi, mengungkapkan kepedulian dengan jujur, mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan informasi tentang opsi pengobatan, siap menghadapi penolakan, menghindari ancaman dan hukuman, serta memahami bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu.
Bagi individu yang memiliki teman yang terjerat narkoba, langkah-langkah sederhana seperti tetap menjaga hubungan tanpa ikut menggunakan narkoba, menunjukkan kepedulian, berdiskusi tentang dampak negatif, serta membantu mengajak teman untuk mencari bantuan profesional dapat dilakukan. Melalui pendekatan yang penuh empati, komunikasi terbuka, dan dukungan medis yang tepat, pecandu narkoba masih memiliki kesempatan untuk pulih dan kembali hidup dengan sehat.
