Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah mengumumkan Tanggap Darurat Bencana selama satu minggu setelah banjir melanda beberapa wilayah pada Rabu (10/9). Pemerintah daerah bersama dengan pemerintah pusat akan segera merespons dengan langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
Meskipun status tanggap darurat bencana sudah dinyatakan, masyarakat diminta untuk tetap tenang karena hal tersebut hanyalah syarat administrasi agar bantuan dari pemerintah pusat dapat segera diberikan. Upaya tanggap darurat saat ini telah mencakup kebutuhan dasar seperti selimut, sembako, matras, genset, dan pompa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.
Penyediaan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak banjir di beberapa wilayah Bali telah berjalan lancar. Sejumlah ratusan pengungsi tersebar di Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, dan Badung telah mendapat penanganan yang memadai. Pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan untuk pemulihan rumah warga yang rusak parah, sementara rumah yang rusak sedang dan ringan akan diperbaiki dengan dana bantuan dari pemerintah.
Untuk penanganan pasca banjir, TNI-Polri bekerja sama dengan relawan dari Kementerian terkait telah terlibat dalam upaya pembersihan dan rehabilitasi. Sebanyak 400 hingga 600 orang terlibat dalam operasi lapangan untuk membantu masyarakat dengan pembersihan menggunakan berbagai alat. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan pemulihan pasca bencana berjalan dengan efisien.
