Pemprov Jatim Modifikasi Cuaca: Upaya Cegah Dampak Ekstrem

by -12 Views

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengambil langkah untuk melakukan operasi modifikasi cuaca guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di Jatim. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim, Gatot Soebroto, menyatakan bahwa operasi ini dilakukan setelah koordinasi antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Gatot menekankan pentingnya masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca karena cuaca ekstrem dapat memicu bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Sebelumnya, BPBD Jatim telah menetapkan status siaga di 38 kabupaten/kota sebagai langkah antisipasi terhadap prediksi cuaca ekstrem dari BMKG Juanda. Sriyono dari BPBD Jatim mengkonfirmasi bahwa persiapan telah dilakukan dengan mendistribusikan perlengkapan dan logistik ke berbagai daerah. BMKG Juanda memperkirakan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan lainnya berlangsung hingga 17 September 2025.

Gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, dan gangguan atmosfer Low Frequency menjadi pemicu terjadinya fenomena cuaca ekstrem ini. Wilayah di Jawa Timur yang diperkirakan terdampak termasuk Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Malang, dan lainnya. Masyarakat di daerah dengan topografi curam diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi. Saat ini, aktivitas masyarakat di Jawa Timur diprediksi akan terdampak signifikan oleh cuaca ekstrem dalam satu minggu ke depan.

Source link