Beredarnya surat resmi dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Barat menimbulkan kekhawatiran di kalangan kader dan pendamping desa. Surat tersebut berisi instruksi tentang penjaringan bakal calon pendamping desa yang ditujukan kepada Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon dan Ketua DPD PAN Kabupaten Indramayu. Dokumen yang ditandatangani oleh Ketua DPW PAN Jabar, Ahmad Najib Qodratullah, dan Sekretaris Ivan Fadilla meminta pengurus daerah untuk melakukan pendataan nama bakal calon pendamping desa.
Selain itu, surat tersebut menginstruksikan untuk mengisi semua informasi ke dalam file MS Excel, menyimpannya di Google Drive, dan melaporkan hasil penjaringan ke sekretariat DPW PAN Jawa Barat sebelum tanggal 8 September 2025. Namun, isi dari surat tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan kader dan pendamping desa karena berkaitan erat dengan posisi mereka yang masih aktif bertugas, sehingga muncul spekulasi tentang kemungkinan pergeseran jabatan.
Heru Subagia, seorang Pengamat Politik dan Ekonomi yang juga mantan Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon, mengonfirmasi bahwa dia juga menerima surat tersebut. Menurutnya, meskipun surat tersebut diterima dari pihak luar partai, namun isinya mengenai Kabupaten Cirebon dan Indramayu terkait dengan pendamping desa. Heru juga menyatakan bahwa penerimaan dokumen tersebut terasa tidak biasa karena bukan berasal dari internal PAN.
Dia menambahkan bahwa informasi lebih lanjut mengenai surat tersebut ia terima dari pihak yang bukan kader PAN, terutama setelah penggantinya di Cirebon telah meninggal dunia. Karena itu, kekhawatiran dan keraguan menjadi hal yang muncul akibat maklumat tersebut.
