Perbandingan antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, menjadi perhatian publik. Pernyataan Qodari dianggap memberikan indikasi tentang dukungan politik di baliknya. Sebuah tweet dari seorang Pegiat Media Sosial dengan akun Bos Purwa menyoroti ketidak sabaran Qodari dalam menunjukkan preferensi politiknya. Dikatakan bahwa pernyataan Qodari berdampak pada penurunan popularitas Purbaya sambil membuat Maruarar semakin dikenal.
Pernyataan kontroversial Qodari terjadi dalam acara “Penguatan Ekosistem Perumahan” di Gedung Sabuga ITB, Kota Bandung, Jawa Barat. Qodari membandingkan langkah-langkah kebijakan Purbaya dan Maruarar dalam menggerakkan perekonomian. Dia menyebut bahwa Maruarar telah lebih dulu melakukan langkah untuk meningkatkan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan penurunan Giro Wajib Minimum. Ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan akses perumahan dengan bunga rendah dan dana murah.
Sementara itu, Purbaya lebih fokus pada program kredit usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Perbandingan ini memunculkan perdebatan tentang pendekatan mana yang lebih efektif dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Meskipun Qodari tidak secara langsung menyebutkan dukungan politiknya, perbandingan yang dia lakukan memberikan gambaran tentang hubungan politik di antara mereka.
