Tragedi Runtuhnya Gedung Ponpes Al Khoziny: Update Terbaru

by -163 Views

Proses pencarian dan evakuasi korban dari gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur masih berlangsung hingga saat ini. Gedung tiga lantai, termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, runtuh pada Senin sore ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar di gedung yang masih dalam tahap pembangunan.

Sejumlah santri berhasil selamat dari kejadian tragis tersebut, namun puluhan lainnya terjebak dan ditemukan meninggal dunia. Hingga hari ke-8, tim SAR gabungan telah menemukan 66 korban tewas, termasuk tujuh potongan tubuh. Jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim.

Sebanyak 17 korban telah teridentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur, dari delapan kantong jenazah yang terdiri dari tujuh jenazah utuh dan satu bagian tubuh. BNPB menyebut runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny sebagai salah satu bencana dengan jumlah korban terbesar sepanjang tahun 2025.

Proses evakuasi dipastikan akan terus berlanjut hingga seluruh korban ditemukan. Hambatan utama dalam evakuasi terletak pada kondisi fisik bangunan dan keterbatasan ruang manuver alat berat. Area lokasi yang sempit juga menyulitkan pergerakan alat berat, dengan hanya dua unit alat berat yang dapat dioperasikan secara bersamaan di lokasi.

Setiap langkah evakuasi dilakukan dengan kehati-hatian dan pengawasan ketat dari para ahli, termasuk dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Syafii, Kepala Basarnas, menegaskan bahwa semua kegiatan di lapangan diatur dengan ketat untuk menghindari kesalahan atau human error yang tidak diinginkan. Operasi evakuasi akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan.

Source link