FIA memberi peringatan panas saat Grand Prix Singapura karena suhu yang diperkirakan di atas 31 derajat Celcius, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Formula 1. Untuk mengatasi masalah ini, pihak penyelenggara mengembangkan rompi pendingin khusus yang memuat sistem tabung halus untuk mengalirkan cairan pendingin. Meskipun penggunaan rompi ini masih bersifat sukarela, mobil harus dilengkapi dengan pompa, tangki pendingin, dan penukar panas mulai dari GP Singapura tahun ini.
Sebagian besar pembalap memilih untuk menggunakan rompi pendingin tersebut, meskipun harus mengemudi dengan bobot tambahan. Pembalap seperti Charles Leclerc dan Fernando Alonso mengalami efek yang berbeda dari penggunaan rompi ini. Ada pembalap yang merasa rompi tersebut menjadi sangat panas setelah beberapa lap, sehingga mematikan fungsinya. Namun, pembalap lain mengatakan bahwa rompi tersebut masih memiliki potensi yang bisa dioptimalkan.
Kritik juga dilontarkan terhadap rompi pendingin, mengenai posisi di kokpit dan masalah keandalan yang mungkin muncul. Beberapa pembalap bahkan mengalami cairan dalam rompi menjadi hangat daripada dingin selama balapan. Meskipun demikian, para pembalap tetap berharap bahwa rompi tersebut dapat meningkatkan kenyamanan dan kinerja mereka di lintasan. Seiring waktu dan pengalaman, diharapkan penggunaan rompi pendingin ini dapat dioptimalkan sehingga memberikan manfaat maksimal bagi pembalap Formula 1.
