Utusan Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, telah mengungkapkan komitmen Indonesia dalam menindak tegas praktik pembalakan liar dan perdagangan satwa liar. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi pertemuan tingkat menteri United for Wildlife Global Summit di Rio de Janeiro, Brasil, yang berlangsung pada Selasa, 4 November. Hashim menegaskan bahwa Indonesia siap untuk aktif berpartisipasi dalam upaya kolektif global untuk memerangi kejahatan lingkungan, termasuk perdagangan satwa liar ilegal dan pembalakan liar.
Untuk mendukung komitmen ini, Hashim menyatakan bahwa Indonesia akan berperan aktif dalam berbagai forum global mendatang, seperti UNEA-7, UN Crime Congress, dan UNTOC COP-13. Dalam hal ini, Hashim juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara upaya global melawan kejahatan lingkungan dengan memastikan tidak terjadi hambatan terhadap perdagangan legal atau pembangunan ekonomi.
Selain itu, Hashim juga mengusulkan adanya mekanisme evaluasi berkala untuk menilai dampak, mengidentifikasi praktik terbaik, dan menerapkan prinsip ‘no one left behind’. Pernyataan Hashim ini juga dikuatkan oleh pernyataan Menhut Raja Juli Antoni, yang menyambut baik komitmen Indonesia dalam memerangi perdagangan satwa liar. Menurut Raja Juli, Hashim merupakan sosok yang tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi, namun juga rela melakukan upaya penyelamatan satwa liar dengan menggelontorkan dana pribadi di beberapa daerah di Indonesia seperti Kaltim, Riau, dan Sumbar.
Dengan demikian, pernyataan Hashim dan dukungan dari berbagai pihak menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam memberantas perdagangan satwa liar dan pembalakan liar, serta mengambil bagian dalam upaya global untuk melindungi lingkungan dan satwa liar.
