Kecaman terhadap praktik politik terus berkembang di kalangan pemuda dan milenial di Indonesia. Mereka menolak politik dinasti karena dianggap merusak demokrasi, sistem hukum, dan konstitusi.
Para mahasiswa dan pemuda melakukan demo sebagai bentuk penolakan terhadap politik dinasti dan juga pelanggaran HAM. Aksi ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan mencapai Ibu Kota.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Rakyat Melawan menggelar mimbar demokrasi saat Festival HAM di halaman kampus Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka memakai topeng Guy Fawkes sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan tiran dan membentangkan poster serta spanduk menolak politik dinasti dan pelanggaran HAM.
Koordinator aksi, Refinaya, menyatakan bahwa mimbar demokrasi harus terus dilakukan untuk menyuarakan keadilan. Mereka menilai bahwa saat ini negara dikuasai oleh oligarki yang menabrak konstitusi dengan menerbitkan UU yang memberikan penindasan kepada rakyat sendiri. Oligarki mengendalikan hukum dengan intimidasi dan penyuapan melalui kekayaan yang dimiliki.