Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan ajakan kepada Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) untuk terus berkontribusi dalam membangun bangsa, terutama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dalam pertemuan Regional KAHMI se-Sumatera, Mendagri mengakui potensi besar KAHMI dalam menghimpun kader dan alumni HMI yang terlibat di berbagai bidang, termasuk pemerintahan dan lembaga strategis. Hal ini menunjukkan bahwa KAHMI memiliki tujuan lebih luas dari sekadar kepentingan Islam, yakni untuk memajukan bangsa yang plural.
Visi KAHMI untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa disambut positif oleh Mendagri, yang juga menyoroti proyeksi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Namun, Mendagri menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia dan alam agar visi tersebut dapat terwujud. Tantangan global seperti dominasi budaya populer dari negara lain juga menjadi perhatian Mendagri, yang mendorong Indonesia untuk memperkuat identitas budaya dan daya saing ekonomi.
Mendagri mengapresiasi peran KAHMI sebagai penggerak pemimpin bangsa dan berharap agar organisasi ini tetap memberikan gagasan dan aksi nyata dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas aspirasi terkait mekanisme pemilihan kepala daerah melalui DPRD, dengan penekanan bahwa usulan ini tidak bertentangan dengan konstitusi. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah beberapa tokoh dan pejabat terkait, termasuk Ketua Komisi II DPR RI, Wakil Menteri Transmigrasi, Wakil Menteri Agama, Gubernur Kepri, dan lainnya.
Overall, ajakan Mendagri kepada KAHMI untuk menjadi motor perubahan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 disambut dengan baik, menunjukkan pentingnya kontribusi dari berbagai pihak dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
