Pejuang Nasional Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma

by -781 Views
Pejuang Nasional Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma

Dalam sejarah Indonesia, kita pernah mengalami penjajahan selama ratusan tahun oleh bangsa asing. Portugis, Belanda, Inggris, dan bahkan Prancis di bawah pimpinan Napoleon saat itu pernah menjajah Indonesia.

Selama masa pra-kemerdekaan, para penjajah mengambil hasil bumi kita secara paksa dan menggunakan darah serta keringat orang Indonesia secara paksa. Mereka bahkan merebut kekuasaan tanpa perlu menggunakan senjata, hanya dengan memberikan iming-iming ekonomi dan hadiah kepada pimpinan kerajaan di Nusantara.

Banyak sultan dan raja Nusantara dapat dibeli oleh Belanda dengan hadiah-hadiah berharga yang sebenarnya tidak sebanding dengan apa yang mereka ambil dari Indonesia. Namun, ada juga sultan-sultan dan raja-raja Nusantara yang tidak bisa dibeli oleh Belanda. Mereka menolak tunduk dengan kata-kata dan perhiasan karena mereka memahami strategi ekonomi Belanda.

Salah satu sultan yang tidak dapat digoyahkan dalam melawan Belanda adalah Sultan Agung. Meskipun tidak berhasil merebut Batavia secara keseluruhan, tekad dan semangatnya untuk mengusir VOC tetap menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Dia lahir tahun 1593 di Kotagede, Yogyakarta, dan memerintah dari tahun 1613 hingga 1645.

Sultan Agung adalah seorang sultan sekaligus senapati yang terampil. Ia membangun negerinya dan mengonsolidasikan kesultanannya menjadi kekuatan teritorial dan militer yang besar. Namanya dihormati di Jawa baik perjuangannya membela Tanah Air maupun warisan tradisi atau budaya yang ia sumbangkan untuk negara.

Meski VOC berusaha menjalin kerja sama dengannya, Sultan Agung menolak mentah-mentah. Ia juga mencoba menjalin hubungan dengan Portugis untuk menghancurkan VOC, namun kemudian memutus hubungan karena menyadari posisi Portugis yang sudah lemah.

Sultan Agung berhasil menjadikan Mataram sebagai kerajaan besar melalui kebudayaan rakyat dan sistem-sistem pertanian yang diperkenalkannya. Ia juga berhasil menjalin hubungan diplomatik dengan Makassar, Palembang di Sumatra, dan Sukadana di Kalimantan.

Artikel ini diambil dari buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-sultan-agung-adi-prabu-hanyakrakusuma/

Source link