FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden pemenang Pilpres 2023, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jumat siang (22/3/2024).
Ini pertemuan pertama keduanya setelah KPU mengumumkan hasil penghitungan suara Pilpres 2024.
Setelah pertemuan, Prabowo mengajak untuk bekerjasama antara pimpinan elite politik setelah bersaing di Pemilu 2024. Menurutnya, keharmonisan elite adalah syarat jika Indonesia ingin lebih maju.
“Pertandingan itu baik, pertandingan itu bagus, rakyat butuh pilihan, tetapi setelah pertandingan saatnya kita berkolaborasi, bersatu membangun bangsa kita,” ucapnya.
Pertemuan ini disoroti oleh Politikus Ferdinand Hutahaean. Dia membandingkan peran Partai NasDem dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kemenangan Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sebesar 20 persen.
Ferdinand menyatakan NasDem berperan dalam memecah suara dengan memajukan Calon Presiden nomor urut Anies Baswedan.
Sementara Jokowi hanya memiliki andil sebesar 5 persen dalam kemenangan Prabowo Subianto dilihat dari perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pileg 2024.
“Saya menghitung seberapa besar peran Jokowi dalam kemenangan Prabowo? Jawabannya tidak lebih dari 5%. Dasarnya apa? Lihat suara PSI,” kata Ferdinand seperti dikutip dari akun Twitter-nya, Sabtu (23/3/2024).
“Selebihnya peran Nasdem 20%, jauh lebih besar dengan memajukan Anies sehingga suara terbagi. Ini politik dan Nasdem disambut baik sebagai pendukung,” lanjut kader PDIP tersebut.
Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih suara tertinggi dalam pemilihan presiden (pilpres). Pasangan dengan nomor urut 2 itu berhasil memperoleh 96.214.691 suara atau 58,58 persen.
